Mulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. telah dirayakan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia yang notabene moyoritas penduduknya muslim. Adat istiadatnya pun berbeda dari satu daerah dengan daerah lain. satu daerah berciri khas adanya gantungan, satu lainnya udik-udian (menebarkan uang ke seluruh jaamah), satu lainnya lagi menggunakan cobek yang berisiakan berbagai makanan. itulah varisasi cultur peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk mahabbah umat kepada Nabinya. akan tetapi semua itu mempunyai sejarah tersendiri, sejarah yang panjang dan dialog yang lebar antara budaya dan agama.
Dalam sebuah hadis disebutkan
لايؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين، رواه الشيخان
artinya: Tidak beriman di antara kamu sekalian sehingga aku lebih dicintainya melebihi cintanya kepada ku dari pada ayahnya, putranya dan manusia seluruhnya. HR. Bukhari Muslim
Hadits di atas meunjukkan akan wujud keimanan kita terhadap Rasulullah adalah mahabbah kepada beliau. Tentunya kita akan bertanya dalam hati, apa dan bagaimana bukti kita akan mahabbah kepada beliau? satu jawaban di antara rentetan jawaban yang ada adalah dengan memperingati hari kelahiran beliau.
Adapun ekspresi peringatan maulid Nabi SAW, tidak hanya berupa materi yang bisa kita sedekahkan demi terselenggaranya acara perayaan, tapi di sana ada setidaknya ada rasa bahagia yang membuncah-buncah demi menyambut hari kelahiran beliau baginnda Nabi Muhammad SAW.
Ayo semarakkan peringatan maulid teruntuk kekasih kita
BalasHapus